IKAN merupakan salah satu komoditas yang banyak diminati masyarakat. Selain rasanya nikmat, daging ikan mengandung nutrisi, seperti protein dan omega-3, yang bermanfaat bagi tubuh. Sebagai sumber protein utama bagi miliaran orang di seluruh dunia, ikan memainkan peran vital dalam memastikan ketahanan pangan global.
Jumlah konsumsi ikan yang terus meningkat membuat berbagai negara bersaing dalam industri perikanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan mendukung perekonomian mereka. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini daftar 10 negara penghasil ikan terbesar di dunia.
Cina memimpin dalam daftar produsen ikan terbesar di dunia. Dengan kekayaan sumber daya perairan dan industri perikanan yang berkembang pesat, Cina mendominasi sekitar 40 persen pasokan global. Dilansir dari Statista, total volume produksi ikan dan makanan laut di Cina pada 2022 mencapai 68,69 juta metrik ton.
Indonesia juga termasuk negara penghasil ikan terbesar di dunia. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada 2022, hasil produksi ikan di Tanah Air mencapai 24,85 juta ton. Produksi itu terdiri atas perikanan budi daya sebanyak 16,87 juta ton dan perikanan tangkap 7,99 ton. Sementara itu, pada 2023, produksi perikanan ditargetkan mencapai 30,37 juta ton.
India merupakan negara penghasil ikan terbesar ketiga yang menyumbang 8 persen terhadap produksi ikan global. Produksi ikan pada 2021-2022 sebesar 16,24 juta ton, yang terdiri atas produksi ikan laut 4,12 juta ton dan hasil budi daya perikanan 12,12 juta ton. Keanekaragaman jenis ikan dan metode penangkapan yang bervariasi membuat India menjadi pemain utama dalam industri perikanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nelayan menangkap ikan di Pulau Ghoramara, India. Reuters/Rupak De Chowdhuri
Dengan garis pantai yang terbentang sepanjang 3.600 kilometer, Vietnam termasuk penghasil ikan terbesar di dunia. Menurut data Visual Capitalist, pada 2021, Vietnam memproduksi ikan sebanyak 8,2 juta ton. Mayoritas produksi ikan di negara ini dihasilkan melalui budi daya.
Peru, sebuah negara di Amerika Selatan, dikenal dengan kekayaan sumber daya perikanan laut. Peru menempati peringkat kelima dengan produksi ikan sebanyak 6,7 juta ton pada 2021. Peru menjadi pemain kunci dalam menyediakan ikan untuk pasar internasional, dengan ikan anchovy sebagai komoditas utama.
Rusia merupakan negara dengan wilayah terluas di dunia sekaligus memiliki sumber daya perikanan yang besar. Meski sebagian besar negaranya bersuhu dingin, Rusia menjadi salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia. Per 2021, Rusia memproduksi ikan sebanyak 5,4 juta ton.
Dengan wilayah yang dikelilingi dua samudra, Amerika Serikat punya industri perikanan yang cukup besar. Amerika juga memiliki salah satu zona perairan terbesar di dunia yang mencakup lebih dari 11,4 juta kilometer persegi. Pada 2021, negara ini menghasilkan 4,7 juta metrik ton ikan.
Selain mengandalkan pertanian, Bangladesh mengandalkan perikanan sebagai tulang punggung ekonomi. Sebagai salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia, Bangladesh punya peran signifikan dalam produksi ikan dunia. Pada 2021, Bangladesh menempati posisi kedelapan dengan produksi 4,6 juta ton ikan.
Norwegia, yang terletak di utara Eropa, dikenal sebagai industri perikanan laut yang berkualitas tinggi. Produksi salmon yang berlimpah menjadikannya pemain utama dalam menyediakan ikan laut berkualitas tinggi untuk pasar global. Pada 2021, Norwegia berhasil memproduksi 4,2 juta ton ikan.
Sebagai negara yang terkenal dengan hidangan lautnya, Jepang termasuk negara penghasil ikan laut terbesar di dunia. Menurut Statista, industri perikanan Jepang menghasilkan sekitar 3,9 juta ton ikan pada 2022. Perikanan dan budi daya perairan di Jepang secara konsisten menghasilkan lebih dari 1,5 triliun yen Jepang per tahun selama beberapa tahun terakhir.
Salmon menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia. Foto/Dok
menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Terlebih cara mengolahnya yang tidak terlalu rumit dan sulit, menjadikan salmon banyak diminati beragam negara.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak.
Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri. Namun belakangan karena populasi ikan salmon di alam terus menurun, budidaya menjadi pilihan untuk menghasilkan komoditas perikanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia itu.
Sejauh ini dua negara mendominasi sebagai penghasil salmon untuk dunia. Sedangkan sisa produksi didistribusikan oleh benua lain seperti Uni Eropa dengan 16%, Asia dengan 12%, Amerika Latin dengan 7%, dan seluruh dunia dengan 2%.
Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia:
Norwegia merupakan negara terbesar penghasil salmon dengan menguasai pasar dunia sebesar 37%. Keberhasilan Norwegia adalah dengan mengembangkan
menggunakan sistem aqua culture (budidaya).
Jenis ikan yang dikembangkan Norwegia adalah salmon yang laku di pasaran dunia bahkan di Indonesia. Norwegia terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan salmon terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik.
Produksi Norwegia merupakan yang terbesar di dunia dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon senilai USD8,3 miliar.
JAKARTA Salmon menjadi salah satu ikan yang sangat populer di dunia karena cita rasanya yang khas dan kaya nutrisi. Terlebih cara mengolahnya yang tidak terlalu rumit dan sulit, menjadikan salmon banyak diminati beragam negara.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi. Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak.
Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri. Namun belakangan karena populasi ikan salmon di alam terus menurun, budidaya menjadi pilihan untuk menghasilkan komoditas perikanan yang banyak dikonsumsi masyarakat dunia itu.
Sejauh ini dua negara mendominasi sebagai penghasil salmon untuk dunia. Sedangkan sisa produksi didistribusikan oleh benua lain seperti Uni Eropa dengan 16%, Asia dengan 12%, Amerika Latin dengan 7%, dan seluruh dunia dengan 2%.
Berikut 5 negara yang menyandang gelar sebagai penghasil ikan salmon terbesar di dunia:
Norwegia merupakan negara terbesar penghasil salmon dengan menguasai pasar dunia sebesar 37%. Keberhasilan Norwegia adalah dengan mengembangkan bisnis perikanan menggunakan sistem aqua culture (budidaya).
Jenis ikan yang dikembangkan Norwegia adalah salmon yang laku di pasaran dunia bahkan di Indonesia. Norwegia terkenal dengan produksi dan pengelolaan ikan salmon terbaik didunia. Norwegia adalah produsen terbesar di dunia ikan salmon Alantik.
Produksi Norwegia merupakan yang terbesar di dunia dan terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, Norwegia mengekspor sekitar 1,1 juta ton salmon senilai USD8,3 miliar.
Angka ini mengalami peningkatan volume ekspor sebesar 2% dibandingkan tahun 2019. Serta dicatat sebagai rekor dalam akuakultur global.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan global setelah pandemi COVID-19 karena pasar ritel telah melipatgandakan minat mereka pada produk tersebut. Tujuan utama salmon Norwegia adalah Uni Eropa, terutama negara-negara seperti Polandia, Denmark, dan Belanda.
Selain itu juga diekspor ke China, Lithuania, dan Hong Kong. Dalam produksi akuakultur Norwegia, perikanan menyumbang 30% dari nilai produk yang diekspor dan akuakultur sebesar 70%. Dari segi volume, penangkapan ikan mewakili 55% dan akuakultur 45%.
Norwegia merupakan negara kecil dengan luas wilayah 385.199 kilometer persegi dan penduduk berjumlah sekitar 5 juta jiwa. Negara yang mempunyai garis pantai sepanjang ini merupakan negara yang maju di dalam industri perikanan.
Kemampuan negara ini memberikan kesejahteraan bagi warga negaranya dengan memaksimalkan potensi perikanan dan kelautan yang dimiliki, dapat dijadikan contoh (role model). Ekonomi kelautan Norwegia mencakup keseluruhan industri yang berkembang dan berhubungan dengan perkapalan dan industri akuakultur dimana mencakup beragam jenis produk dan layanan.
Produsen utama salmon di Amerika Latin adalah Chili, yang diposisikan sebagai produsen terpenting kedua dari ikan ini. Dimana Chili tercatat menguasai 25% dari produksi dunia.
Menurut angka terbaru, ekspor Salmon Chili telah bertambah berlipat ganda dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2010 Chili mengekspor 6,9% produk non-tembaga menjadi 14,1% pada tahun 2019, menunjukkan peran penting salmon dalam ekspor komersial negara Amerika Latin ini.
Tujuan utama salmon Chili adalah Amerika Serikat, Brasil, Jepang, Rusia, dan China. Negara-negara ini menyumbang 82% dari ekspor salmon Chili.
Seperti Norwegia, di Chili, perdagangan salmon telah tumbuh berkat permintaan dari jaringan hotel dan restoran, serta penjualan online yang terus meningkat selama tahun 2021.
Pertumbuhan rata-rata secara tahunan untuk ekspor salmon di Chili tetap pada angka 10,2% selama 3 tahun terakhir. Wilayah dengan produksi tertinggi adalah Los Lagos dengan 42,2%, Aysen dengan 40,5%, dan Magallanes dengan 17%. Ketiga wilayah ini menghasilkan sekitar 99% salmon di Chili.
Dalam budidaya salmon Chili, salmon Atlantik menyumbang 80,7% dari volume ekspor dengan 513 juta ton pada September 2021. Salmon coho mencapai 84,4 juta ton, mewakili pertumbuhan 11,7% selama tahun 2020.
Salah satu produsen besar salmon di Eropa adalah Skotlandia yakni mencapai 7,6%. Skotlandia adalah produsen salmon Atlantik yang dibudidayakan terbesar ketiga di dunia dan mengekspor ke lebih dari 50 negara, termasuk Italia (yang termasuk di antara 10 negara pengimpor teratas).
Budidaya salmon tersebar di pantai barat Skotlandia, Pulau Skye, dan Kepulauan Shetland. Mayoritas salmon Skotlandia yang diekspor ke Asia adalah salmon segar, dan sangat populer untuk digunakan dalam makanan bergaya sushi, dan para chef menganggap salmon sebagai produk premium berkualitas tinggi.
Mahalnya salmon menurut laman Finns Fishing Tips, karena ikan ini sulit ditangkap dan permintaan tinggi sekali karena kelezatan dan nutrisinya. Spesies salmon yang paling favorit hanya dapat ditangkap dalam jumlah terbatas dengan alat pancing. Hal ini untuk mencegah penangkapan berlebihan (overfishing).
Maka untuk memenuhi permintaan yang tinggi, dikembangkan budi daya ikan salmon seperti dilakukan oleh Kepulauan Faroe. Dimana mereka telah mengamankan pasar 3,3% dari produksi salmon global.
Kepulauan Faroe, yang merupakan bagian dari Kerajaan Denmark merupakan salah satu penghasil terbesar ikan salmon yang diperhitungkan.
Beberapa negara yang memiliki habitat asli ikan salmon, contohnya adalah Amerika Serikat dan Kanada. Seperti Port Eliza Inlet di Tahsis, British Columbia, Kanada, dimana diperbolehkan menangkap ikan salmon Chinook dari bulan Mei hingga September.
Salmon perak mudah ditemukan di bulan Juni hingga September. Bukan hanya ikan salmon, bisa juga ditemukan hewan laut lain, seperti ikan halibut, kakap, lingcod, rockfish hingga udang, tutur laman Ultimate Fishing.
Sementara itu produsen salmon di Kanada mencapai 6%. British Columbia adalah produsen salmon terbesar keempat di dunia dan merupakan pemimpin di Kanada dalam produksi akuakultur dengan 52,3% dari total nilai produksi, diikuti oleh New Brunswick dengan 20,7% pada tahun 2009.
Akuakultur di Kanada memainkan peran penting dalam ekologi, sosial, dan ekonomi Kanada. Dimana Kanada yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia, serta sistem air tawar terbesar di dunia, maka akuakultur adalah pilihan yang jelas bagi Kanada.
Berbagai macam organisme akuatik yang dibudidayakan dalam produksi akuakultur Kanada bermanfaat bagi upaya industri dalam menerapkan metode yang berkelanjutan secara ekologis seperti Salmon Atlantik, Char Arktik, Kerang, tiram, dan Trout Pelangi.
Akuakultur memberikan jumlah pendapatan yang signifikan untuk ekonomi Kanada serta banyak peluang kerja bagi orang Kanada. Makanan laut adalah satu-satunya komoditas makanan ekspor terbesar di Kanada, mengekspor 85% dari produksi, menjadikan Kanada pengekspor makanan laut terbesar ketujuh di dunia.
Diperbarui: 17 Juli 2012, 18:07 WIB Diterbitkan: 17 Juli 2012, 18:07 WIB
Beberapa negara hacker terbaik di dunia telah menjadi pusat perhatian karena kemampuan luar biasanya. Di dunia yang semakin bergantung pada teknologi, kehadiran hacker menjadi semakin signifikan, baik dari sisi positif sebagai white hat hacker yang membantu menjaga keamanan sistem, maupun dari sisi negatif sebagai black hat hacker yang mengeksploitasi celah untuk keuntungan pribadi.
Sejumlah negara memiliki hacker terkenal di dunia yang seringkali berperan besar dalam berbagai insiden siber maupun inovasi keamanan. Dalam artikel ini, kami akan mengulas 10 negara hacker terbaik di dunia. Negara-negara ini terkenal memiliki individu atau kelompok yang mendominasi dunia hacking, mulai dari peretasan sistem keamanan hingga membantu perusahaan meningkatkan perlindungan data.
Negara Dengan Hacker Terbaik di Dunia
Dunia siber mengalami perkembangan pesat seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. Berbagai situs web kini menggunakan alat dan elemen keamanan yang dirancang khusus untuk melindungi informasi penting, seperti data pelanggan dan aset digital lainnya.
Dengan berkembangnya sistem keamanan, berbagai ancaman siber juga turut mengalami peningkatan, terutama kehadiran para peretas yang ahli menemukan celah-celahnya. Beberapa negara bahkan dikenal memiliki kelompok peretas terbaik di dunia, berikut ini 10 negara hacker terbaik di dunia menurut LinkedIn.
China dikenal negara hacker terbaik di dunia dengan jumlah peretas terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian, sekitar 41 persen dari semua serangan siber global berasal dari China. Banyak dari serangan ini berskala besar dan menargetkan infrastruktur penting serta data strategis di berbagai negara.
Aktivitas peretasan di China begitu masif sehingga negara ini dianggap sebagai ancaman utama dalam dunia siber. Banyak pihak yang menduga bahwa sebagian besar peretasan yang dilakukan oleh kelompok hacker China berhubungan dengan pemerintah atau militer negara tersebut.
Mereka dianggap memiliki agenda politik dan ekonomi, yang menjadikan peretasan sebagai alat untuk mendapatkan keunggulan strategis. Meskipun media lokal mungkin menyangkal hal ini, bukti dari berbagai insiden menunjukkan bahwa peretasan dari China sering kali memiliki motif lebih besar dari sekadar keuntungan finansial.
Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat adalah salah satu negara hacker terbaik di dunia dengan sumber daya teknologi paling canggih di dunia, termasuk dalam hal keamanan siber. Namun, negara ini juga menjadi sumber bagi sejumlah serangan siber global.
Diperkirakan sekitar 10 persen serangan siber yang terjadi di dunia berasal dari Amerika Serikat, banyak di antaranya terkait dengan operasi tingkat tinggi seperti Stuxnet, sebuah serangan siber yang menargetkan program nuklir Iran. AS juga sering menggunakan teknik canggih seperti Trojan untuk mengganggu infrastruktur musuh.
Meski demikian, AS juga menjadi sasaran dari berbagai serangan siber skala besar, yang sering kali ditujukan untuk melemahkan keamanan nasional atau mempengaruhi proses politik, seperti dalam kasus pemilu presiden. Hal ini menunjukkan bahwa AS tidak hanya sebagai pelaku tetapi juga korban utama dalam lanskap siber global.
Negara hacker terbaik di dunia ini kini menduduki peringkat ketiga dalam hal aktivitas peretasan, dengan kontribusi sebesar 4,7 persen dari semua kejahatan siber yang terjadi di seluruh dunia. Meski mungkin kurang terdengar dibandingkan negara lain, Turki menunjukkan kemampuannya dalam mengembangkan operasi peretasan yang semakin kompleks dan canggih.
Perkembangan teknologi di Turki dalam satu dekade terakhir telah menciptakan kelompok-kelompok hacker yang aktif dan terorganisir. Mereka tidak hanya menargetkan situs domestik tetapi juga perusahaan dan organisasi internasional. Dengan pertumbuhan ini, Turki semakin dipandang sebagai pemain penting dalam dunia keamanan siber, baik dari sisi serangan maupun pertahanan.
Rusia dikenal sebagai salah satu negara hacker terbaik di dunia dengan reputasi kuat. Negara ini menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan aktivitas peretasan terbanyak, menyumbang 4,7 persen dari semua serangan siber di dunia. Salah satu contoh paling terkenal adalah pelanggaran terhadap Komite Nasional Demokrat (DNC) Amerika Serikat, yang memicu kekhawatiran terkait kecurangan dalam pemilu AS.
Rusia telah berkali-kali dituduh melakukan serangan terhadap infrastruktur digital negara lain, termasuk perusahaan teknologi besar seperti Google, Apple, dan Facebook. Kemampuan peretas Rusia dalam menembus sistem keamanan tingkat tinggi telah menjadikan mereka salah satu ancaman utama dalam keamanan siber global. Rusia juga dikenal memiliki kelompok hacker yang bekerja secara terorganisir, sering kali diduga memiliki keterkaitan dengan pemerintah.
Taiwan mungkin berukuran kecil secara geografis, tetapi jangan biarkan itu menipu Anda. Negara hacker terbaik di dunia ini menempati posisi penting di dunia siber, dengan banyak peretas yang aktif dalam berbagai skema online. Meskipun tidak sebesar negara-negara lain dalam daftar ini, Taiwan telah menjadi tempat di mana komunitas hacker tumbuh pesat.
Seiring waktu, pulau ini menjadi pusat aktivitas peretasan yang cukup signifikan, dengan beberapa individu yang terkenal karena keahlian mereka dalam menembus sistem keamanan. Lebih mengejutkan lagi, sekitar 3,7% dari seluruh serangan siber global dapat ditelusuri kembali ke Taiwan.
Dengan jumlah yang cukup besar tersebut, kita dapat bertanya-tanya apakah keterlibatan masyarakat luas dalam teknologi telah mendorong minat yang begitu besar pada dunia peretasan. Meskipun demikian, tidak semua aktivitas siber di Taiwan bersifat merusak, karena beberapa hacker juga bekerja dalam upaya meningkatkan keamanan digital melalui praktek ethical hacking.
Baca Juga : Jenis-Jenis Hacker dan Cara Melindungi Diri dari Serangan
Brasil mulai menarik perhatian global di bidang siber ketika negara ini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 dan Olimpiade Rio 2016. Pada waktu tersebut, aktivitas peretasan di negara ini meningkat drastis, dengan para hacker yang muncul ke permukaan dan menggunakan momen-momen besar tersebut untuk mengeksploitasi berbagai kelemahan sistem digital.
Negara hacker terbaik di dunia ini sekarang dianggap sebagai salah satu pusat aktivitas peretasan di Amerika Selatan, dan sekitar 3,3% serangan siber global berasal dari Brasil. Sebagian besar serangan di Brasil disebabkan oleh transformasi ekonomi yang beralih dari transaksi tunai ke pembayaran digital.
Dengan meningkatnya adopsi sistem pembayaran online, peluang bagi para peretas untuk mengeksploitasi kelemahan keamanan juga meningkat. Selain itu, meskipun ada upaya untuk meningkatkan keamanan digital, kurangnya regulasi yang ketat menjadi salah satu faktor yang membuat peretas di Brasil semakin berkembang.
Rumania menduduki peringkat ketujuh dalam daftar ini, bertanggung jawab atas sekitar 3,3% serangan siber global. Salah satu area yang sangat dikenal karena aktivitas peretasan di negara ini adalah kota Ramnicu Valcea. Negara hacker terbaik di dunia, kota ini bahkan dikenal sebagai “Kota Hacker” karena menjadi basis bagi banyak peretas yang terlibat dalam berbagai jenis kejahatan siber.
Para peretas di Rumania terkenal karena keahlian mereka dalam phishing, ransomware, dan berbagai serangan lainnya yang menargetkan institusi di seluruh dunia. Wilayah ini telah menjadi perhatian internasional, terutama karena banyak dari serangan siber yang terjadi di negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, berasal dari Rumania.
India mungkin terkenal dengan kemajuan teknologinya, tetapi negara hacker terbaik di dunia ini juga menyimpan tantangan besar dalam hal keamanan siber. India masuk dalam daftar ini karena tingginya jumlah serangan siber yang berasal dari negara tersebut, dengan sekitar 2,3% dari total serangan global.
Serangan siber di India cenderung meningkat, dan salah satu penyebab utama adalah ketidaktahuan atau kurangnya kesadaran akan pentingnya keamanan digital di kalangan masyarakat umum. Selain itu, India memiliki populasi besar pengguna internet, yang membuatnya menjadi target empuk bagi peretas lokal maupun internasional.
Meskipun upaya telah dilakukan untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber, banyak area di India masih rentan terhadap serangan. Para peretas di India sering terlibat dalam berbagai bentuk penipuan online, peretasan data pribadi, hingga serangan ransomware.
Italia mungkin terkenal dengan sejarah, seni, dan budaya yang kaya, tetapi negara hacker terbaik di dunia ini juga memiliki reputasi dalam dunia peretasan. Meskipun indah, Italia menempati urutan kesembilan dalam daftar negara dengan aktivitas peretasan terbanyak. Sekitar 1,6% dari serangan siber dunia berasal dari Italia, dan beberapa peretas terkenal seperti Donato Ferrante Aureima dan Luigi Auriemma berkontribusi pada statistik ini.
Kedua peretas ini terkenal karena berhasil membobol sistem keamanan beberapa situs web resmi. Peretas di Italia sering kali memperluas jangkauan serangan mereka dengan menargetkan situs web di seluruh dunia, tidak hanya terbatas pada negara mereka sendiri.
Mereka sering mengeksploitasi kelemahan sistem yang kurang terproteksi, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan keamanan siber di negara-negara Eropa lainnya. Italia pun kini harus memperkuat langkah-langkah keamanan sibernya untuk menghadapi ancaman yang semakin kompleks.
Hongaria mungkin tidak selalu menjadi perhatian utama dalam dunia peretasan, namun negara hacker terbaik di dunia ini menempati peringkat kesepuluh dengan sekitar 1,4% serangan siber global. Meski angka ini terlihat kecil dibandingkan negara-negara lain, aktivitas peretasan di Hongaria diprediksi akan terus meningkat seiring perkembangan teknologi dan penggunaan internet yang semakin luas.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah minimnya regulasi atau tindakan serius dari pemerintah dalam menghentikan kejahatan dunia maya. Seiring bertambahnya jumlah peretas, Hongaria menghadapi tantangan serius dalam memperkuat pertahanan siber mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa insiden peretasan yang melibatkan peretas asal Hongaria telah menargetkan lembaga keuangan dan perusahaan teknologi di berbagai negara. Kurangnya tindakan preventif dari pihak berwenang bisa jadi alasan mengapa aktivitas peretasan di negara ini terus berkembang tanpa kendala yang berarti.
Mengungkap Dua Sisi Dunia Hacker
Dunia hacker seringkali identik dengan kejahatan siber yang merugikan banyak pihak. Namun, di balik gelapnya aktivitas ilegal tersebut, ada juga hacker yang memiliki tujuan mulia, dikenal sebagai white-hat hacker. Mereka bekerja keras untuk menjaga keamanan sistem digital dari serangan berbahaya, membantu perusahaan dan organisasi mendeteksi kelemahan dalam sistem keamanan, dan mencegah pelanggaran data.
Keberadaan hacker baik ini mencerminkan sisi lain dari persaingan dunia hacker yang tidak hanya tentang siapa yang paling canggih dalam melakukan kejahatan, tetapi juga siapa yang paling efektif dalam melindungi dan memperbaiki dunia digital. Persaingan antar hacker di dunia siber terus berkembang, baik di sisi black-hat yang mengejar keuntungan dengan meretas sistem, maupun di sisi white-hat yang berjuang untuk menciptakan internet yang lebih aman.
Dalam ekosistem ini, peran hacker baik semakin penting, membantu menjaga keseimbangan dan menjadi benteng pertahanan dari serangan cyber yang semakin canggih. Kesadaran akan pentingnya keamanan siber mendorong semakin banyak orang untuk mendukung dan berkolaborasi dengan white-hat hackers dalam membangun dunia digital yang lebih aman dan terpercaya.
Baca Juga : Bahasa Pemrograman Untuk Hacker Pemula: Wajib Dikuasai!
PanganNews.id, Jakarta - Indonesia menjadi satu dari lima penghasil ikan laut terbesar di Dunia.
Wajar saja ucapan “Yang Tak Mau Makan Ikan, Tenggelamkan!” terlontar dari mulut Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Susi sangat gencar mengajak masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi ikan, sebab tidak hanya kaya gizi, tapi juga kekayaan laut Indonesia dianugerahkan untuk bisa dinikmati bangsa Indonesia.
Tingginya manfaat dan kaya gizi dengan potensi perikanan yang melimpah membuat Indonesia langganan 'Top Five' eksportir komoditas ikan. Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO) 2022, pasar perikanan laut global memiliki hasil tangkapan sebesar 78,8 juta ton pada tahun 2020.
Jumlah tersebut turun dari level yang tertinggi pada tahun 2018 mencapai 84,5 juta ton, dan lebih rendah dari hasil tangkapan pada tahun 2019 yang dapat mencapai 80 juta ton.
FAO dalam laporannya mengatakan, tren penurunan ini terjadi diakibatkan kondisi Pandemi Covid-19. Aktivitas yang serba terbatas mengganggu daya beli masyarakat serta distribusi di beberapa negara produsen utama ikan laut di dunia.
Dikutip dari GoodStats.com, berikut lima negara penghasil ikan laut terbesar di dunia :
China menjadi negara penghasil ikan laut terbesar di dunia, yakni mencapai 11,70 juta ton pada tahun 2020. Tidak heran, World Atlas mencatat 25 persen atau sekitar 14 juta penduduk di China berprofesi sebagai nelayan. China sebagai negara pemasok utama tentu sangat berpengaruh akan kondisi perikanan dunia. Guna mendukung potensi ini, pemerintah China memberikan fasilitas penunjang dan teknologi yang memadai bagi para nelayan di sana.
Berhasil masuk pasar dunia, Indonesia masuk dalam peringkat dua sebagai negara produsen ikan laut terbesar dengan jumlah 6,43 juta ton. Tentu hal ini bisa membawa kabar baik bagi perekonomian di Indonesia. Spesies ikan laut yang berada di Indonesia juga sangat beragam, mulai dari ikan tuna, salmon, dan lain sebagainya.
Berada di peringkat tiga besar, Peru bisa membawa hasil laut sebesar 5,61 juta ton pada tahun 2020. Peru banyak dikenal sebagai negara produsen terbesar di dunia, tetapi kini jumlahnya berkurang karena penangkapan secara berlebihan dan mengakibatkan kepunahan beberapa jenis ikan.
Berada di garis pantai yang panjang menjadikan Rusia masuk dalam peringkat 4 negara dengan produksi ikan terbesar di dunia, yakni mencapai 4,79 juta ton. Garis pantai Rusia termasuk yang terpanjang nomor 4 di dunia setelah garis pantai Kanada dan Indonesia. FAO mengatakan walaupun masuk dalam daftar negara produsen utama, Rusia juga akan mengalami sejumlah risiko akibat konflik kenegaraan antara Rusia dan Ukraina. Dampak dari adanya persoalan ini juga akan menghambat kegiatan ekspor impor dunia.
Tidak mau ketinggalan, Amerika Serikat (AS) masuk dalam peringkat lima besar tertinggi dengan capaian total produksi mencapai 4,23 juta ton. Perkembangan sektor produsen perikanan sangat berpotensi di Amerika Serikat.
Berbagai perkembangan teknologi paling mutakhir disiapkan demi mengoptimalkan hasil tangkapan. Maka tidak heran, kebutuhan masyarakat AS produksi ikan yang berlimpah sudah berhasil terpenuhi. (egi)